TARI GALANGI
Tari Galangi adalah tarian
tradisional Buton yang diciptakan oleh Sapati Yarona Lambelu Jenggo, yang
menggambarkan adegan perang dan dimainkan oleh satu kelompok penari,
diibaratkan satu pasukan perang dimana terdiri dari 11 orang, dalam kelompok
tersebut terdapat peran-peran khusus.
TARI MANGARU
Tari Mangaru mempertontonkan
kedigdayaan memainkan senjata tajam. Tari ini biasanya dipertontonkan pada saat
musim tanam tanaman dan syukuran hasil panen.
TARI MENCEI
Tari Mencei merupakan salah satu
rangkaian prosesi adat kampung yang menggambarkan peperangan. Tarian ini sampai
sekarang masih ditemui di Kelurahan Waborobo. Rangkain tarian ini terdiri
atraksi dimana seorang pemegang parang (manungkaloloi) dan dua orang
yang memainkan tarian mangaru. Mereka secara bergantian memainkan atraksi peran
tersebut.
TARI KATIBA
Tari Katiba merupakan jenis tarian
persembahan ibu-ibu . Tarian ini diperagakan oleh 4 sampai 6 orang ibu dengan
melangkah selangkah demi selangkah mengikuti tabuhan gendang. Tarian ini
berasal dari Kelurahan Katobengke Kecamatan Betoambari.
TARI HONARI
Tari Honari merupakan jenis tarian
persembahan kepada raja/sultan.. Tarian ini berasal dari Kelurahan Katobengke
Kecamatan Betoambari.
TARI LINDA
Tari Linda merupakan salah satu
prosesi yang dilaksanakan setelah posuo, yakni setelah 7 hari 8 malam para
gadis menjalankan ritual tersebut. Adapun tarian yang berasal dari Kelurahan
Waborobo memperagakan gerakan dengan mengenakan selendang.
TARI KALEGOA
Tari Kalegoa merupakan salah satu
jenis tarian yang dilakukan oleh gadis-gadis di Buton dengan spesifikasi berupa
Gerakan memakai sapu tangan. Tarian berasal dari Kelurahan Melai Kecamatan
Betoambari sekitar 3 km dari pusat Kota Bau-Bau
TARI BOSU
Tari Bosu merupakan salah satu
jenis tarian yang dilakukan oleh gadis-gadis di Buton dengan spesifikasi berupa
Gerakan memakai buyung (tempat air dari tanah liat). Tarian berasal dari
Kelurahan Melai Kecamatan Betoambari sekitar 3 km dari pusat Kota Bau-Bau.
TARI GAMBUSU
Kesenian tradisonal ini merupakan
permainan gambus (seperti gitar kecil). Dalam memainkan irama gambus diselingi
dengan lagu-lagu yang saling berbalas pantun antara laki-laki dan perempuan.
Syair lagu-lagunya berisi sindiran terhadap kehidupan sosial budaya,
percintaan, dan lain-lain yang bersifat kontemporer.