" Jika cinta itu LOOPING while (Love) { withYouForever(); protectYou(); lovingYou(); makeYouHappy(); eternalLove(); }"

 

Tuesday, May 27, 2014

Festival Keraton Buton

0 comments
Sumberbaubaupos.com

Festival Keraton Buton (FKB), event pariwisata paling akbar di Sulawesi Tenggara, yang terhenti penyelenggaraannya sejak tahun 1998 karena krisis ekonomi, akan dihidupkan kembali sebagai ajang kepariwisataan untuk mempromosikan dan menjual Baubau ke seluruh dunia.

Walikota Baubau Drs H Amirul Tamim, MSi yang dihubungi di Baubau Kamis mengatakan, FKB akan dihidupkan kembali sebagai salah satu langkah awal menjadikan Kota Baubau sebagai pusat kegiatan wisata seni dan budaya di Sulawesi Tenggara.
FKB ini akan mendukung Kabupaten Buton yang telah menjadi daerah tujuan wisata alam dengan obyek wisata laut (diving) di Taman Nasional Laut Wakatobi.

Namun, katanya, pengelolaan FKB diserahkan penuh kepada masyarakat. Tidak seperti FKB yang dulu, semuanya digelar dan dibiayai oleh pemerintah daerah, sehingga ketika krisis ekonomi melanda Indonesia, FKB langsung terhenti karena Pemkab Buton tak punya dana.

FKB adalah festival yang menggelar berbagai atraksi seni dan budaya khas Buton, khususnya adat dan tradisi kesultanan Buton, serta berbagai potensi seni dan budaya dari berbagai kecamatan di Buton seperti Wakatobi, Kabaena dan Poleang.
Pada zaman orde baru, FKB yang digelar di Kraton Buton di Kota Baubau itu, telah dimasukkan dalam kalender kepariwisataan nasional Indonesia yang dipromosikan cukup luas ke mancanegara sehingga selalu mendapat kunjungan banyak wisatawan mancanegara.

Menurut Amirul, kegiatan awal untuk menghidupkan kembali FKB adalah menggelar adat 'posuo,' sebuah upacara tradisi kesultanan Buton yang memingit seorang gadis sebelum memasuki pernikahan.
''Upacara 'posuo' ini adalah kegiatan sungguhan, karena seorang cicit Sultan Buton akan dipingit pada pertengahan bulan Juni 2003 ini, karena ia akan menikah,'' ujar Amirul tanpa merinci gadis kesultanan yang akan dipingit tersebut.

Upacara 'posuo' itu akan digelar di istana Sultan (malige) di Baubau yang kini masih tetap kokoh berdiri. Malige, yang merupakan rumah panggung terbuat dari kayu itu mempunya keunikan, karena meskipun dibangun dengan konstruksi kayu berlantai tiga, namun tidak satupun menggukan paku/pasak, baik dari kayu maupun besi.

Amirul yang baru empat bulan menjabat Walikota defitif pertama sejak Kota Baubau menjadi daerah otonom tahun 2001 itu mengatakan, ia akan memprioritaskan pembangunan sektor kepariwisataan, karena potensi Baubau ke depan adalah di bidang kepariwisataan serta perdagangan dan jasa-jasa.

''Kita tidak punya potensi besar di bidang pertanian atau pertambangan, karena itu, sektor kepariwisataan dan jasa-jasa serta perdagangan ini akan kita genjot,'' ujarnya. (pr/ant)


Salam Blogger :-D
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Social Icons

Sample Text

Featured Posts

 

FB FLy

Jempolnya, Like This !!!

FB Fly

Jempolnya, Like This !!!

Kursor

Animated Purple Gitter Skull