Sumber :
Festival Keraton
Buton (FKB), event pariwisata paling akbar di Sulawesi Tenggara, yang terhenti
penyelenggaraannya sejak tahun 1998 karena krisis ekonomi, akan dihidupkan
kembali sebagai ajang kepariwisataan untuk mempromosikan dan menjual Baubau ke
seluruh dunia.
Walikota Baubau
Drs H Amirul Tamim, MSi yang dihubungi di Baubau Kamis mengatakan, FKB akan
dihidupkan kembali sebagai salah satu langkah awal menjadikan Kota Baubau
sebagai pusat kegiatan wisata seni dan budaya di Sulawesi Tenggara.
FKB ini akan
mendukung Kabupaten Buton yang telah menjadi daerah tujuan wisata alam dengan
obyek wisata laut (diving) di Taman Nasional Laut Wakatobi.
Namun, katanya,
pengelolaan FKB diserahkan penuh kepada masyarakat. Tidak seperti FKB yang
dulu, semuanya digelar dan dibiayai oleh pemerintah daerah, sehingga ketika
krisis ekonomi melanda Indonesia ,
FKB langsung terhenti karena Pemkab Buton tak punya dana.
FKB adalah
festival yang menggelar berbagai atraksi seni dan budaya khas Buton, khususnya
adat dan tradisi kesultanan Buton, serta berbagai potensi seni dan budaya dari
berbagai kecamatan di Buton seperti Wakatobi, Kabaena dan Poleang.
Pada zaman orde
baru, FKB yang digelar di Kraton Buton di Kota Baubau itu, telah dimasukkan
dalam kalender kepariwisataan nasional Indonesia yang dipromosikan cukup luas
ke mancanegara sehingga selalu mendapat kunjungan banyak wisatawan mancanegara.
Menurut Amirul,
kegiatan awal untuk menghidupkan kembali FKB adalah menggelar adat 'posuo,'
sebuah upacara tradisi kesultanan Buton yang memingit seorang gadis sebelum
memasuki pernikahan.
''Upacara
'posuo' ini adalah kegiatan sungguhan, karena seorang cicit Sultan Buton akan
dipingit pada pertengahan bulan Juni 2003 ini, karena ia akan menikah,'' ujar
Amirul tanpa merinci gadis kesultanan yang akan dipingit tersebut.
Upacara 'posuo'
itu akan digelar di istana Sultan (malige) di Baubau yang kini masih tetap
kokoh berdiri. Malige, yang merupakan rumah panggung terbuat dari kayu itu
mempunya keunikan, karena meskipun dibangun dengan konstruksi kayu berlantai
tiga, namun tidak satupun menggukan paku/pasak, baik dari kayu maupun besi.
Amirul yang baru
empat bulan menjabat Walikota defitif pertama sejak Kota Baubau menjadi daerah
otonom tahun 2001 itu mengatakan, ia akan memprioritaskan pembangunan sektor
kepariwisataan, karena potensi Baubau ke depan adalah di bidang kepariwisataan
serta perdagangan dan jasa-jasa.
''Kita tidak
punya potensi besar di bidang pertanian atau pertambangan, karena itu, sektor
kepariwisataan dan jasa-jasa serta perdagangan ini akan kita genjot,'' ujarnya.
(pr/ant)
Salam Blogger
:-D