POSUSU / TANDAKI
- Posusu adalah merupakan pakaian yang digunakan bagi anak-anak perempuan
Sedangkan Tandaki adalah pakaian yang digunakan bagi anak laki-laki yang
kedua-duanya digunakan pada acara sunatan yang telah mencapai usia akhil
balig.
- Pakaian Posusu terdiri dari : Baju
Kambalala, Sarung Kobiwi dan Punto yang dilengkapi dengan aksesoris :
Jao-Jaonga (kalung), simbi (gelang), tipolo dan dali-dali (anting-anting).
- Pakaian Tandaki terdiri dari : Tandaki yang dipasang di kepala sebagai
mahkota, bia beloki (Sarung Buton) yang dipasang sebatas pundak, sulepe,
gelang kaki satu buah, gelang tangan satu buah ditambah jao-jaonga.
KABUA-BUA
- Pakaian Kabua-bua digunakan bagi kaum remaja pada setiap pelaksanaan
acara adat, pakaian kabua-kabua ini dipakai secara umum bagi semua kalangan.
- Pakaian Kabua-bua terdiri dari : Baju Kambowa, Bia-bia yitanu, sulepe
dilengkapi dengan jao-jaonga, simbi, dali-dali dan di kepala disanggul dengan
popungu kelu-kelu.
BAWANA MANTOMU
- Pakaian Bawana Mantomu dipakai pada saat pelaksanaan acara-acara adat
antara lain : pada hari ke 4 pelaksanaan acara pingitan atau posuo yang
membawa mantomu atas undangan dari yang melaksanakan posuo.
- Pakaian Bawana Mantomu terdiri dari : Baju Koboroko, sarung Sakalati,
Salenda, Popungu Ogena dan panto dilengkapi dengan aksesoris : Jao-jaonga,
simbi 8 buah 4 sebelah kanan dan 4 sebelah kiri, dali-dali dan simbi koronjo
yang dipasang pada kaki. Pakaian ini digunakan oleh kaum bangsawan.
PAKAIAN KALAMBE
- Merupakan pakaian yang dikenakan seorang gadis yang disebut kalambe
adalah wanita yang telah melaksanakan pingitan/posuo.
- Pakaian kalambe terdiri dari : Baju Kambowa, bia palebaau (warna hitam
bersusun putih), sulepe, menggunakan kabokena lima (perhiasan tangan) sebelah
kanan pada bagian kepala dengan sanggul kelu-kelu yang dihiaskan
pita/kabaa-baa.
- Baju kambowa bertangan pendek warna biru terbuat dari kain polos. Sarung dua
lapis, lapisan bawah berwarna putih dan sarung lapisan atas bercorak garis –
garis lurus atau biasa disebut bia – bia itanu kumbaea, serta kabokena lima .
AJO BANTEA
- Pakaian Ajo Bantea merupakan pakaian remaja putra yang dipakai pada berbagai
acara adat diantaranya saat mendampingi pengantin laki-laki pada saat diantar
kerumah mempelai wanita hal ini digunakan bagi kaum bangsawan.
- Pakaian Ajo Bantea terdiri dari : Sala arabu, sarung samasili sebatas lutut,
bia ogena, salenda, sulepe, keris dan pada bagian kepala dipasang kampurui
bewe patawala.
PAKAIAN PENGANTIN
- Merupakan pakaian pesta perkawinan yang digunakan oleh sepasang
pengantin.
- Pakaian pengantin perempuan terdiri dari : mengenakan Baju kombo, sarung
lonjo sebatas mata kaki, punto sebatas lutut, diikat dengan sulepe dengan
kepala dibelakang dan baju pada bagian belakang dimasukkan kedalam sulepe dan
dielengkapi dengan aksesoris : simbi, kabokena lima, jao-jaonga, dali-dali,
tipolo yang dipasang di kepala, kambarambei yang dipasang sebelah kiri,
sampelaka sebelah kanan, kipas dipegang sebelah kiri, kuku harimau disebelah
kanan dan tangan memegang kalegoa.
- Pakaian pengantin laki-laki terdiri dari : Baju Balaha dada, celana yang
dikenakan Sala arabu, dilapisi bia samasili sebatas lutut, diikat dengan
sulepe selanjutnya diatas baju balaha dada dilapisi dengan bia ogena,
tobo/keris diselipkan didepan/diperut masuk diantara sulupe, di bagian kepala
kampurui palangi, lipi-lipi (mahkota) dan kamba yang diselempang dibahu
sebelah kiri.
PAKAIAN ORANG TUA
- Merupakan pakaian yang digunakan pada saat acara adat (secara umum/punto)
yang terdiri dari :
- Pakaian orang tua perempuan : Baju koboroko, sarung palebaau, katapisi
sebelah dada, salenda sebelah dada, popungu kelu-kelu dilengkapi dengan
hiasan bungaeja.
- Pakaian orang tua laki-laki : Juba lau-lau (baju yang berbentuk lurit), bia
kolau, sulepe, keris, kampurui maeta bewe poporoki.
|